Paman Harun: Saya Disuruh Tanda Tangan untuk Tidak Menuntut

Paman Harun: Saya Disuruh Tanda Tangan untuk Tidak Menuntut - Hallo sahabat Seadanya Berita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Paman Harun: Saya Disuruh Tanda Tangan untuk Tidak Menuntut, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Biz & Tech, Artikel Entertainment, Artikel Intermezzo, Artikel Lifestyle, Artikel News, Artikel Sports, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Paman Harun: Saya Disuruh Tanda Tangan untuk Tidak Menuntut
link : Paman Harun: Saya Disuruh Tanda Tangan untuk Tidak Menuntut

Baca juga


Paman Harun: Saya Disuruh Tanda Tangan untuk Tidak Menuntut

Jiromedia.com -Salah satu korban yang jatuh pada kerusuhan 22 Mei, Muhammad Harun Rasyid (15) yang meninggal dunia dengan luka tembak persis di dada sebelah kiri.

Nurman, paman korban menceritakan, Harun pergi saat malam 22 Mei ketika kerusuhan pecah di sekitar Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Jakarta Barat.

Waktu itu dia bersama dua orang temannya berangkat dari kediaman di Duri Kepa karena penasaran ingin melihat ada keramaian.

“Dia penasaran mungkin, temannya bilang kita lihat yuk,” kata Nurman saat ditemui di rumah duka, Jalan Duri Mas Ujung RT 009/10, Duri Kepa, Jakarta Barat, Jumat malam (24/5).

Namun, kematian Harun baru diketahui oleh keluarga pada Kamis 23 Mei malam hari. “Itu ada relawan yang mengabarkan dan memfoto Harun,” terang Nurman.

Pada Jumat pagi (24/5), keluarga baru mengambil jenazah Harun di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Sebelumnya saat Harun meninggal, dibawa ke Rumah Sakit Dharmais.

“Di situ langsung diambil oleh Kepolisian ke RS Polri,” ujar Nurman.

Nurman memastikan, bahwa dalam video yang viral dimana seseorang tengah digebuki oleh beberapa orang petugas berpakaian Brimob di sebuah kompleks masjid adalah bukan Harun.

“Saat di RS Polri saya lihat, luka tembak persis di bagian dada sebelah kiri,” ingatnya.

Namun pihaknya merasa ada yang janggal ketika mengambil jenazah keponakanya itu dari RS Polri.

“Saya suruh tanda tangan untuk tidak menuntut, ada intervensi ke saya, kalau gak mau tanda tangan jenazah gak bisa keluar,” pungkas Nurman. [rm]


Demikianlah Artikel Paman Harun: Saya Disuruh Tanda Tangan untuk Tidak Menuntut

Sekianlah artikel Paman Harun: Saya Disuruh Tanda Tangan untuk Tidak Menuntut kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Paman Harun: Saya Disuruh Tanda Tangan untuk Tidak Menuntut dengan alamat link https://seadanyaberita.blogspot.com/2019/05/paman-harun-saya-disuruh-tanda-tangan.html

Subscribe to receive free email updates: