Rizal Ramli: Presidential Threshold Cuma Akal-akalan Penguasa

Rizal Ramli: Presidential Threshold Cuma Akal-akalan Penguasa - Hallo sahabat Seadanya Berita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Rizal Ramli: Presidential Threshold Cuma Akal-akalan Penguasa, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Biz & Tech, Artikel Entertainment, Artikel Intermezzo, Artikel Lifestyle, Artikel News, Artikel Sports, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Rizal Ramli: Presidential Threshold Cuma Akal-akalan Penguasa
link : Rizal Ramli: Presidential Threshold Cuma Akal-akalan Penguasa

Baca juga


Rizal Ramli: Presidential Threshold Cuma Akal-akalan Penguasa

Jiromedia.com -Sikap tegas dua Hakim Konstitusi, Saldi Isra dan Suhartoyo, mendapat apresiasi dari ekonom senior Dr Rizal Ramli. Khususnya, terkait perbedaan pendapat atau dissenting opinion uji materi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT).

"Kalau bangsa kita mau maju, harus banyak intelektual yang kepalanya nyambung sama hati," tegas capres rakyat yang akrab disapa RR itu di depan Gedung MK, Jakarta, Kamis (12/7).

Ambang batas pencalonan presiden, kata RR, bertentangan dengan UUD 1945. Sebab, dalam UUD 45 dijelaskan bahwa, siapapun bisa menjadi presiden selama mendapat usungan partai politik (parpol).

“Jadi, tidak ada PT 20 persen. Ini akal-akalan yang berkuasa. Supaya status kuo. Kalau yang berkuasa itu, berprestasi, kami nggak masalah. Senang-senang saja. Ini, rakyat susah kok, dolar anjlok, utang numpuk. Artinya perlu dievaluasi," papar RR.

Pada kesempatan itu, Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu menyerahkan karangan bunga sebagai bentuk apresiasinya atas kinerja dua hakim MK.

Mantan Menko Maritim juga menyerahkan secara simbolis beberapa karangan bunga kepada Kepala Biro Humas dan Protokol MK, Rubiyo.

Meski MK menolak gugatan uji materi terhadap ketentuan PT, ada dua dari sembilan hakim konstitusi menyatakan dissenting opinion, yakni Saldi Isra dan Suhartoyo.

Keduanya menyoroti soal ambang batas yang memberikan ketidakadilan pada partai politik (parpol) baru yang tak bisa mengajukan calon presiden-wakil presiden dan kerancuan sistem presidensial dan parlementer. [rmol]


Demikianlah Artikel Rizal Ramli: Presidential Threshold Cuma Akal-akalan Penguasa

Sekianlah artikel Rizal Ramli: Presidential Threshold Cuma Akal-akalan Penguasa kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Rizal Ramli: Presidential Threshold Cuma Akal-akalan Penguasa dengan alamat link https://seadanyaberita.blogspot.com/2018/07/rizal-ramli-presidential-threshold-cuma.html

Subscribe to receive free email updates: