Jokowi Ajak Masyarakat Lawan Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme

Jokowi Ajak Masyarakat Lawan Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme - Hallo sahabat Seadanya Berita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Jokowi Ajak Masyarakat Lawan Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Biz & Tech, Artikel Entertainment, Artikel Intermezzo, Artikel Lifestyle, Artikel News, Artikel Sports, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Jokowi Ajak Masyarakat Lawan Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme
link : Jokowi Ajak Masyarakat Lawan Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme

Baca juga


Jokowi Ajak Masyarakat Lawan Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme

Jiromedia.com -Presiden Joko Widodo menghadiri acara penutupan Rembuk Nasional Aktivis 98, di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu sore (7/7/2018).

Acara ini dihadiri puluhan ribu aktivis dari seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya Presiden mengajak para aktivis dan masyarakat untuk memerangi intoleransi, radikalisme, dan terorisme, sesuai dengan tema yang diangkat para aktivis 98 dalam acara ini.
"Tadi sudah disampaikan rekomendasi dan usulan-usulan, terutama marilah kita bersama-sama merapatkan barisan, menggalang kekuatan untuk melawan intoleransi, melawan radikalisme, dan melawan terorisme," kata Presiden berdasarkan keterangan Biro Pers Istana Kepresidenan.
"Pekerjaan besar kita untuk membangun kembali aset besar kita yaitu persatuan dan persaudaraan di antara kita sebagai saudara sebangsa dan setanah air," lanjut Jokowi.
Kaji Usulan Aktivis 98
Sebelumnya, di hadapan Kepala Negara, para aktivis 98 mengusulkan beberapa hal, antara lain usulan pemberian gelar pahlawan nasional untuk korban peristiwa 98 seperti peristiwa Semanggi, Trisakti, Jogja, dan lain-lain.
Presiden pun mengatakan akan mengkajinya.
"Mengenai usulan gelar pahlawan nasional untuk korban 98 saya akan tindak lanjuti dengan kajian-kajian sesuai dengan aturan-aturan yang ada. Secepat-cepatnya akan kami sampaikan dan akan kita putuskan," ujarnya.
Demikian juga dengan usulan lainnya yaitu penepatan tanggal 7 Juli sebagai Hari Bhinneka Tunggal Ika, Presiden mengatakan akan mengkajinya terlebih dahulu.
"Dan juga yang kedua mengenai usulan tanggal 7 Juli sebagai Hari Bhinneka Tunggal Ika juga akan kita kaji juga nantinya akan segera akan kita sampaikan kalau sudah selesai kita putuskan," lanjutnya.
Lebih lanjut, Presiden menuturkan bahwa pemberian gelar pahlawan nasional atau bintang jasa bisa menjadi penanda bahwa tahun 1998 adalah tahun terbukanya kebebasan berekspresi dan berpendapat, kebebasan pers, dan masyarakat yang lebih demokratis.
"Saya kira kita harus memiliki sebuah penanda bahwa era itu adalah dimulainya era keterbukaan, era kebebasan di negara kita ini. Kita harapkan dalam jangka yang panjang memberikan sebuah ruang semuanya untuk memberikan kontribusinya kepada bangsa dan negara dan kepada rakyat," kata Presiden kepada jurnalis selepas turun dari panggung acara.
Tampak hadir mendampingi Presiden, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Oesman Sapta Odang dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.(tribun)


Demikianlah Artikel Jokowi Ajak Masyarakat Lawan Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme

Sekianlah artikel Jokowi Ajak Masyarakat Lawan Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Jokowi Ajak Masyarakat Lawan Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme dengan alamat link https://seadanyaberita.blogspot.com/2018/07/jokowi-ajak-masyarakat-lawan.html

Subscribe to receive free email updates: