Judul : Soal Kasus Novel, Istana: Protesnya ke Polisi Jangan ke Presiden
link : Soal Kasus Novel, Istana: Protesnya ke Polisi Jangan ke Presiden
Soal Kasus Novel, Istana: Protesnya ke Polisi Jangan ke Presiden
"Dalam konteks hukum, presiden itu mengurangi, jangan sampai banyak intervensi pemerintah, beri keleluasaan kepada mereka (polisi) untuk bekerja, nanti kalau protes, ya protes kepada kepolisian, jangan protes kepada presiden dong," tutur Moeldoko di kantornya, Jakarta, Jumat (27/4/2018).
Menurut Moeldoko, jika presiden mengintervensi maka proses hukum nantinya akan menjadi bias, sehingga presiden menyerahkan sepenuhnya kasus Novel kepada aparat penegak hukum untuk bekerja maksimal.
"Jadi kalau masalah enggak puas, preassure saja ke kepolisian, kenapa kepolisian tidak bisa segera menyelesaikan, jangan semua arahnya kepada presiden," paparnya.
Mantan Panglima TNI itu pun mengatakan, penyerahan sepenuhnya kasus Novel ke polisi, bukan berarti presiden tidak menganggap hal tersebut tidak penting tetapi memberikan prioritas kepada polisi yang sedang bekerja.
"Beri presiden untuk berpikir yang lebih strategic, lebih besar, karena nanti apartur jadi tidak bisa bekerja optimum, bukan mengangap ini bukan prioritas, bukan," ujar Moeldoko.[tn]
Demikianlah Artikel Soal Kasus Novel, Istana: Protesnya ke Polisi Jangan ke Presiden
Sekianlah artikel Soal Kasus Novel, Istana: Protesnya ke Polisi Jangan ke Presiden kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Soal Kasus Novel, Istana: Protesnya ke Polisi Jangan ke Presiden dengan alamat link https://seadanyaberita.blogspot.com/2018/04/soal-kasus-novel-istana-protesnya-ke.html