Judul : Marah Diterlantarkan, Jamaah Haji: Kalau Tidak Sedang Ibadah, Saya Bunuh Dia
link : Marah Diterlantarkan, Jamaah Haji: Kalau Tidak Sedang Ibadah, Saya Bunuh Dia
Marah Diterlantarkan, Jamaah Haji: Kalau Tidak Sedang Ibadah, Saya Bunuh Dia
Jiromedia.com -Seluruh jamaah haji Indonesia telah menyelesaikan rangkaian ibadah haji di Arafah, Muzdalifa, Mina (Armina), Jumat sore (24/8/2018) kemarin.Jamaah haji yang selesai melontar jumrah berangsur dipulangkan ke hotel masing-masing di Mekkah. Namun, proses pemulangan diwarnai keributan.
Pasalnya, beberapa sopir bus menolak mengantar jamaah sampai ke hotel. Mereka menurunkan jamaah begitu saja di pinggir jalan. Alasannya, akses menuju hotel ditutup.
Nasib tak mengenakkan itu dialami beberapa kloter. Antara lain, LOP (Lombok) 10 dan SOC (Solo) 94.
Hotel mereka berada di sektor 5, Mahbas Jin. Namun, sopir bus malah menurunkan paksa penumpang di sektor 7, Aziziah. Padahal, jarak antara Mahbas Jin dan Aziziah masih sekitar 3 kilometer lagi.
Melihat ulah sopir bus, beberapa petugas kloter mencoba berdebat. Namun, kendala bahasa menyulitkan komunikasi.
Beberapa petugas kloter tampak marah karena beberapa jamaah haji yang sakit juga diminta turun dari bus. “Kalau tidak sedang ibadah, saya bunuh dia,” ujar seorang jamaah yang marah.
Kekesalan jamaah haji memuncak lantaran sebelum bus berangkat, sopir dan kernet bus meminta tambahan tip dari jamaah haji. Para jamaah haji pun masing-masing menyumbang 1 hingga 5 riyal.
“Udah dimintain duit, eh ternyata malah diturunin di pinggir jalan begitu saja,” katanya.
Saat itu, kebetulan ada petugas haji yang melintas. Melihat ada petugas berseragam, petugas kloter dan jamaah haji datang meminta bantuan.
“Tolong, Pak. Kami diturunin di pinggir jalan. Ada jamaah kami yang pingsan dan kesakitan,” katanya.
Petugas haji tersebut akhirnya mendatangkan mobil operasional milik Media Center Haji (MCH) dari Daker Madinah.
Jamaah yang sakit dan pingsan digotong ke dalam mobil dan diantar ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
Jamaah lain diminta berteduh dulu di hotel-hotel di sepanjang jalan yang ditempati jamaah haji Indonesia. Jamaah lain yang lansia diajak ke kantor daker Al-Mabrur untuk beristirahat.
Di kantor Daker Al-Mabrur, jamaah haji diterima langsung oleh Direktur Bina Haji Kementerian Agama Khoirizi H. Dasir. Dia menenangkan jamaah yang masih terlihat marah itu.
Dia juga menyuguhkan makanan kepada mereka. “Bapak-ibu tenang saja dulu di sini. Nanti kami antar ke hotel,” katanya.
Kasi Transportasi Daker Madinah Sri Darfathihati yang menerima laporan kasus tersebut langsung bergerak. Dia meminta agar jamaah haji yang keleleran berteduh dulu di hotel-hotel lain yang ditempati jamaah haji Indonesia.
“Nanti setelah salat Jumat dan lalu lintas lancar, kami akan jemput jamaah itu dan mengantar ke hotel masing-masing,” ujar Sri.
(pojoksatu)
Demikianlah Artikel Marah Diterlantarkan, Jamaah Haji: Kalau Tidak Sedang Ibadah, Saya Bunuh Dia
Sekianlah artikel Marah Diterlantarkan, Jamaah Haji: Kalau Tidak Sedang Ibadah, Saya Bunuh Dia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Marah Diterlantarkan, Jamaah Haji: Kalau Tidak Sedang Ibadah, Saya Bunuh Dia dengan alamat link https://seadanyaberita.blogspot.com/2018/08/marah-diterlantarkan-jamaah-haji-kalau.html