Tak Percaya Akhirat, Wartawan Senior: "Seharusnya Megawati Harus Ditatar Pertama Kali oleh BPIP"

Tak Percaya Akhirat, Wartawan Senior: "Seharusnya Megawati Harus Ditatar Pertama Kali oleh BPIP" - Hallo sahabat Seadanya Berita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Tak Percaya Akhirat, Wartawan Senior: "Seharusnya Megawati Harus Ditatar Pertama Kali oleh BPIP", kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Biz & Tech, Artikel Entertainment, Artikel Intermezzo, Artikel Lifestyle, Artikel News, Artikel Sports, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tak Percaya Akhirat, Wartawan Senior: "Seharusnya Megawati Harus Ditatar Pertama Kali oleh BPIP"
link : Tak Percaya Akhirat, Wartawan Senior: "Seharusnya Megawati Harus Ditatar Pertama Kali oleh BPIP"

Baca juga


Tak Percaya Akhirat, Wartawan Senior: "Seharusnya Megawati Harus Ditatar Pertama Kali oleh BPIP"

Jiromedia.com -Megawati Soekarnoputri harus ditatar pertama kali oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) karena Ketua Umum PDIP itu tak percaya akhirat.

“Yang harus ditatar pertama kali dalam konteks BPIP itu Ketua Dewan Pengarah BPIP, Megawati Soekarnoputri. Dia tak percaya kehidupan akhirat,” kata wartawan senior Edy A Effendi di akun Twitter-nya @eae18.

Kata Edy, dalam ajaran Islam seseorang muslim harus percaya kepada akhirat.
“Itu maknanya, dia tak percaya ajaran agamanya, Islam, yang mengharuskan percaya pada akhirat. Dia ingkar pada sila pertama Pancasila,” jelasnya.
Kata Edy, menurut Cak Nun, orang yang tak percaya akhirat, logisnya tak percaya Allah. Secara syari’, dia kafir.
 “Tapi Cak Nun tak mau bilang Mega kafir tapi dia orang yang tak paham,” papar Edy.
Sumber:  suaranasional.com / Ibnu Maksum

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri (Mega) menyampaikan pidato politik saat ulang tahun PDI-P ke-44, pada 10 Januari 2017. Dalam pidatonya Mega menyindir para ulama penganut ideologi tertutup yang disebut ‘para peramal masa depan’ (akhirat).
“Para pemimpin yang menganut ideologi tertutup pun memosisikan diri mereka sebagai pembawa self full filling prophecy, para peramal masa depan. Mereka dengan fasih meramalkan apa yang pasti terjadi di masa yang akan datang, termasuk dalam kehidupan setelah dunia fana, padahal notabene mereka sendiri tentu belum pernah melihatnya,” kata Mega dalam pidatonya tersebut.
Tokoh budayawan Emha
Ainun Nadjib (Cak Nun) mengomentari tentang pidato Megawati tersebut.
“Kalau kemarin Bu Mega pidato di ulang tahun PDI-P yang mengatakan banyak temen-temen dari ideologi tertutup itu yang mengklaim tentang masa depan yang nota bene mereka belum pernah mengalaminya….”
“Ohh.. dadi kudu ngalami sik akhirat kae kondo ning ndunyo”
(Ohh.. jadi harus mengalami kehidupan akhirat dulu baru cerita di dunia)
“Ini kalau resminya kafir lho… kalo orang yang tidak percaya kepada akhirat itu sebenarnya logis bahwa dia juga tidak percaya kepada Allah. Itu nek ukuran resmi syar’i nya kafir….”
Kendati demikian Cak Nur tidak mau menyebut Megawati sebagai orang kafir. Menurutnya itu hanya karena  tidak mengerti saja.
“nek wong gak ngerti ya gak salah”
(kalau orang tidak mengerti ya tidak salah)
“dan saya juga tidak mau menyebut presiden tidak tahu diri, kalau orang Madura menyebut dia harus sadar sendiri”, ujar Cak Nun.[dm]


Demikianlah Artikel Tak Percaya Akhirat, Wartawan Senior: "Seharusnya Megawati Harus Ditatar Pertama Kali oleh BPIP"

Sekianlah artikel Tak Percaya Akhirat, Wartawan Senior: "Seharusnya Megawati Harus Ditatar Pertama Kali oleh BPIP" kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Tak Percaya Akhirat, Wartawan Senior: "Seharusnya Megawati Harus Ditatar Pertama Kali oleh BPIP" dengan alamat link https://seadanyaberita.blogspot.com/2018/06/tak-percaya-akhirat-wartawan-senior.html

Subscribe to receive free email updates: