Bela Fadli dari Tantangan Ngabalin, Gerindra Tunjukkan Data

Bela Fadli dari Tantangan Ngabalin, Gerindra Tunjukkan Data - Hallo sahabat Seadanya Berita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Bela Fadli dari Tantangan Ngabalin, Gerindra Tunjukkan Data, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Biz & Tech, Artikel Entertainment, Artikel Intermezzo, Artikel Lifestyle, Artikel News, Artikel Sports, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Bela Fadli dari Tantangan Ngabalin, Gerindra Tunjukkan Data
link : Bela Fadli dari Tantangan Ngabalin, Gerindra Tunjukkan Data

Baca juga


Bela Fadli dari Tantangan Ngabalin, Gerindra Tunjukkan Data

Jiromedia.com - Pihak Istana Kepresidenan menantang Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon menunjukkan data yang mendukung pernyataannya terkait gagalnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatasi persoalan mudik. Anggota Badan Komunikasi Gerindra Andre Rosiade membela Fadli dengan membeberkan data-data tersebut.

Data kemacetan tersebut didapat dari pengalaman pribadi salah satu keluarganya yang mudik melalui jalur darat dari Jakarta-Ngawi-Jakarta. Kemacetan, kata Andre, terus dijumpai sepanjang perjalanan.

"Menjawab pernyataan Bang Ngabalin (Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin) yang menantang Bang Fadli memberikan data kemacetan, ini saya sampaikan pengalaman adik sepupu saya yang mengalami macet di saat mudik," kata Andre kepada detikcom, Kamis (21/6/2018).

Lewat jalur selatan, tepatnya dari Bandung hingga Ciamis, Andre mengatakan tidak ada perubahan dari tahun-tahun sebelumnya terkait persoalan infrastruktur. Minimnya penerangan dan sempitnya jalan masih mewarnai perjalanan mudik salah satu anggota keluarganya itu.

"Dan nggak ada akses tol sama sekali dari Ciamis sampai Yogya. Semua lewat jalur N3. Dari zaman Soeharto sampai Jokowi tidak ada perubahan signifikan di jalur Nagreg, Ciawi, Pasar Gentong," ujarnya.

Kemacetan, kata Andre, juga ditemui keluarganya di sepanjang jalan Ajibarang-Purwokerto. Andre menyebut kemacetan di jalur itu telah menjadi problem menahun yang belum terselesaikan.

"Jadi kemacetan itu masih ada. Nggak usah pemerintah terlalu lebay kalau dikritik bahwa masih ada macet," ucapnya.

Andre menyebut, saat arus balik pada H+1 Lebaran, dari Ngawi menuju Solo, meski lancar, adanya crossing jalan di Jalan Tol Ngawi-Kertosono menimbulkan bahaya tersendiri bagi para pemudik. Crossing jalan tersebut disebabkan belum selesainya overpass atau jembatan pada jalan tol tersebut.

"Perjalanan 2 jam (lancar) tapi bahaya sekali, karena ada crossing jalan yang setiap saat orang bisa menyeberang," kata Andre.

Sementara itu, memasuki perjalanan dari Solo menuju Semarang, kemacetan yang cukup panjang menghadang perjalanan. Andre mengatakan keluarganya harus menempuh perjalanan selama 7 jam dari Solo ke Semarang.

"Berangkat jam 16.00 WIB sampai Semarang jam 23.00 WIB. Tidak ada akses tol dibuka sama sekali. Jadi harus pakai Boyolali-Salatiga. Jalanan kecil, menanjak, polisi sedikit. Padahal jalur sebaliknya dibuka untuk tol. Baru ada tol di Salatiga ke Semarang (lancar)," ungkapnya.

Dari Semarang menuju Jakarta, pada 17 Juni 2018, semua akses jalan tol dari Batang, Pemalang, Pekalongan, Tegal, Brebes Barat, kata Andre, ditutup. Semua mobil harus lewat outer ring road dan jalan tol dibuka di Brebes Timur.

"Total perjalanan dari jam 16.00 WIB sampai Jakarta jam 7.30 WIB. Normal Jakarta-Semarang 8 jam, tapi kenyataannya hampir 16 jam. Sepanjang jalan polisi cuma ada di perempatan besar. Di tol nggak ada polisi yang aktif. Dan semua rest area full dan orang parkir sepanjang bahu jalan," urai Andre menceritakan pengalaman keluarganya itu.

Andre mengatakan kritik yang dilontarkan pihaknya bukanlah kritik yang tidak berbasis data. Dia menilai pernyataan Ngabalin saat menanggapi kritik yang dilontarkan oposisi berlebihan.

"Jadi pernyataan Ngabalin itu lebay dan asbun. Kritik ini kan masukan agar ke depan jauh lebih baik," ujarnya.

Sebelumnya, pihak Istana Kepresidenan menantang Fadli menunjukkan data yang mendukung kritik itu.

"Suruh dia siapkan datanya. Suruh siapkan supaya jangan asal bicara. Nanti kalau asal ngomong, malu. Itu kan Wakil Ketua DPR RI. Kan pasti banyak data," ujar Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (21/6).

Ngabalin meminta Fadli tidak asal bicara. Sebab, menurut Ngabalin, masyarakat menilai mudik dan arus balik tahun ini lebih baik.

"Kalau dia hanya ngomong, ditertawai masyarakat karena masyarakat merasakan adanya kenyamanan mudik dan kembali," kata Ngabalin.[dtk]


Demikianlah Artikel Bela Fadli dari Tantangan Ngabalin, Gerindra Tunjukkan Data

Sekianlah artikel Bela Fadli dari Tantangan Ngabalin, Gerindra Tunjukkan Data kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Bela Fadli dari Tantangan Ngabalin, Gerindra Tunjukkan Data dengan alamat link https://seadanyaberita.blogspot.com/2018/06/bela-fadli-dari-tantangan-ngabalin.html

Subscribe to receive free email updates: